"Demi sesungguhnya adalah bagi kamu pada diri Rasulullah SAW itu contoh ikutan yang baik, iaitu bagi orang-orang yang sentiasa mengharapkan (keredaan) Allah dan (balasan baik) hari akhirat serta ia pula menyebut dan mengingati Allah banyak-banyak (dalam masa susah dan senang)". (Surah Al-Ahzaab : Ayat 74).
Dengan diluncurkannya Situs Keluarga Sofyan (Sofyan Family), sebagai media untuk menjalin silaturahmi guna memperkuat ikatan keluarga dan persahabatan, agar lebih harmonis, efektif dan efisien. Kepada seluruh pengunjung situs ini, kami harapkan partisipasinya untuk saling memberikan informasi tentang berbagai hal yang dapat bermaanfaat bagi kkehidupan keluarga, juga memberi masukan melalui website dan email : fyan_dc@yahoo.com
Perlu di ketahui, latar belakang pekerjaan, ilmu dan pengalaman saya adalah pada bidang pendidikan. Oleh karenanya, Mari kita saling berbagi ilmu, kecakapan dan pengalaman dalam bidang pendidikan. Kalau ada sharing info untuk hal yang bermanfaat.
Terimakasih ! Selamat menggunakan situs ini, semoga bermanfaat demi kemajuan kita semua
Saya sering merindukan saat saat metal dan techy design style masih berjaya beberapa taon silam, tapi kini cuma tinggal kenangan, beberapa master dunia untuk spesialis techy style pun udah mulai mengundurkan diri dan ada yang beralih ke Style Web 2.0
Yah! Web 2.0 tidak lebih dari hanyalah sebuah kombinasi gradasi, "No More Than Just Gradient"
Selain lebih sederhana dan indah dipandang mata, design Web 2.0 terkesan elegan dan karena less table serta fast access lah yang mbikin era nya mampu meruntuhkan era design metal dan techy yang menurut amatiran sangat berat diakses dan sering memakan bandwidth. Tapi lain lagi bagi designer sejati, metal dan techy dianggap sebagai idealisme dan prinsip hidup dalam berkreasi.
Woke, sudahlah sekarang gw mau ngasi tutorial baru, dan thanks bwat member sejati dremi.info dan ilmuwebsite.com. Mudah2an bisa bwat inspirasi.
Buat sebidang canvas area, ukuran 300 x 300 px. Bikin shapping make elipse tool
kasiin style pada layer na
bikin satu shapping lagi, di pojok kiri atas
kasi style juga
Bwat satu shapping lagi, tapi kali ini shapping na lu edit lagi sesuai titik pada tanda lingkaran, gw pake direct selection tool bwat ngedit titik2 shapping na
wabis ntu kassin style na
tepat diatas objek objek sebelom na, lu kasiin bidang berwarna putih make eliptical marquee tool
kurangi opacity na jadi 25%
bikin satu lagi tapi kali ini kasiin gradasi transparent putih dari atas ke bawah
kurangi opacity na menjadi 77%
jadi dah, kassin text na "dreTechnology"
nah ni nyang make sedikit sentuhan filter lightning effect
..:: Tutorial CorelDraw ::.. (Maaf kami baru punya 2 tutorial) - Membuat Butiran Air - baru!! coba lihat bagaimana kita dapat membuat sendiri gambar butiran2 air yang meleleh - Membuat Bercak Noda dengan SmudgeBrush - bagi anda yang ingin membuat bercak atau cipratan noda, silahkan di lihat.. - CorelDraw 11 Portable Githu Loh ... - ini juga versi portable coreldraw, jika ingin jalankan coreldraw tanpa install.... silahkan di download
Pasangan ideal dari kata keluarga adalah bahagia, sehingga idiomnya menjadi keluarga bahagia. Maknanya, tujuan dari setiap orang yang membina rumah tangga adalah mencari kebahagiaan hidup. Hampir seluruh budaya bangsa menempatkan kehidupan keluarga sebagai ukuran kebahagiaan yang sebenarnya. Meski seseorang gagal karirnya di luar rumah, tetapi sukses membangun keluarga yang kokoh dan sejahtera, maka tetaplah ia dipandang sebagai orang yang sukses dan berbahagia.
Sebaliknya orang yang sukses di luar rumah, tetapi keluarganya berantakan, maka ia tidak disebut orang yang beruntung, karena betapapun sukses diraih, tetapi kegagalan dalam rumah tangganya akan tercermin di wajahnya, tercermin pula pada pola hidupnya yang tidak bahagia. Hidup berkeluarga memang merupakan fitrah sosial manusia.
Secara psikologis, kehidupan berkeluarga, baik bagi suami, isteri, anak-anak, cucu-cicit atau bahkan mertua merupakan pelabuhan perasaan, ketenteraman, kerinduan, keharuan, semangat dan pengorbanan,semuanya berlabuh di lembaga yang bernama keluarga.
Keluarga juga demikian, ada konsepnya, isteri bukan sekedar perempuan pasangan tempat tidur dan ibu yang melahirkan anak, suami bukan sekedar lelaki, tetapi ada konsep aktualisasi diri yang berdimensi horizontal dan vertikal. Orang bisa saja menunaikan hajat seksualnya di jalanan, dengan siapa saja, tetapi itu tidak identik dengan kebahagiaan. Perselingkuhan mungkin bisa memuaskan syahwat dan hawa nafsunya, tetapi tidak pernah melahirkan rasa ketenteraman, ketenangan dan kemantapan psikologis.
Al-Qur’an dan Sunnah merupakan dua pusaka Rasulullah Saw yang harus selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim. Pribadi muslim yang dikehendaki oleh Al-Qur’an dan sunnah adalah pribadi yang shaleh, pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah Swt.
Persepsi masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda, bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah, padahal itu hanyalah salah satu aspek yang harus lekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan, sehingga menjadi acuan bagi pembentukan pribadi muslim.
Bila disederhanakan, sekurang-kurangnya ada sepuluh profil atau ciri khas yang harus lekat pada pribadi muslim.
1. Salimul Aqidah
Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam‘ (QS 6:162).
Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.
2. Shahihul Ibadah.
Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul Saw yang penting, dalam satu haditsnya; beliau menyatakan: ‘shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.‘ Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.
3. Matinul Khuluq.
Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat.
Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah Saw ditutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman yang artinya: ‘Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung‘ (QS 68:4).
4. Qowiyyul Jismi.
Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.
Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi, dan jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk yang penting, maka Rasulullah Saw bersabda yang artinya: ‘Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah‘ (HR. Muslim).
5. Mutsaqqoful Fikri
Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berpikir, misalnya firman Allah yang artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang, khamar dan judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.’ Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.‘ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir (QS 2:219).
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktivitas berpikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatkan pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu.
Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang sebagaimana firman-Nya yang artinya: Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS 39:9).
6. Mujahadatul Linafsihi.
Berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatul linafsihi) merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim, karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan dan kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu.
Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam) (HR. Hakim).
7. Harishun Ala Waqtihi.
Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya.
Allah Swt memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama setiap, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: ‘Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu.‘ Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi.
Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk memanaj waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi Saw adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.
8. Munazhzhamun fi Syuunihi.
Teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi) termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al-Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya.
Dengan kata lain, suatu urusan dikerjakan secara profesional, sehingga apapun yang dikerjakannya, profesionalisme selalu mendapat perhatian darinya. Bersungguh-sungguh, bersemangat dan berkorban, adanya kontinyuitas dan berbasih ilmu pengetahuan merupakan diantara yang mendapat perhatian secara serius dalam menunaikan tugas-tugasnya.
9. Qodirun Alal Kasbi.
Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri (qodirun alal kasbi) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian, terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Kareitu pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya raya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah, dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al-Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.
Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah Swt, karena rizki yang telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau ketrampilan.
10. Nafi’un Lighoirihi.
Bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighoirihi) merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena bermanfaat besar. Maka jangan sampai seorang muslim adanya tidak menggenapkan dan tidak adanya tidak mengganjilkan. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berpikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dalam hal-hal tertentu sehingga jangan sampai seorang muslim itu tidak bisa mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya.
Dalam kaitan inilah, Rasulullah saw bersabda yang artinya: sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir).
Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits, sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing.
Photo Putra-putri kami yang lagi berpose di depan halaman rumah pada hari minggu pagi, jadi sebenarnya belum pada mandi cuma cari-cari kesempatan mumpung lagi santai
Lahir di Bogor tanggal 21 April 1962, Saya adalah anak ke tiga dari enam bersaudara Bapak Djunaedi Komarudin (alm) dan Ibu Onyas Nuryati. Saya terlahir sejak kecil terbiasa hidup dan terdidik dalam lingkungan keluarga Tentara yang selalu mengutamakan kerja keras, disiplin, hidup sederhana, dan menekankan arti pentingnya disiplin sebagai modal dasar yang harus diraih untuk bekal kehidupan.
Masa kecil dihabiskan di kota Bogor. Sekolah di SD Negeri I Gunung Batu Kecamatan Ciomas Bogor, kemudian pindah ke Garut mengukuti orang tua karena pindah tugas ke Korem Garut dan saya pindah ke SD Negeri I Wanaraja kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Wanaraja pada tahun 1976, Kemudian melanjutkan ke SMA Negeri Garut. Lulus dari SMA Negeri Garut Tahun 1982. Langsung kuliah di Bandung di Jurusan Pendidikan Geografi IKIP Bandung dan lulus sebagai sarjana Pendidikan Geografi tahun 1986
Sejak lulus dari IKIP Bandung saya tidak langsung jadi guru, namun merantau dulu di Jakarta dan bekerja di salah satu hotel bintang lima yang terletak di sekitar Bundaran HI Jakarta. Seteleh malang melintang di Jakarta saya kembali ke Garut tahun 1992 untuk melamar jadi Pegawai Negri Sipil (PNS). Setelah testing yang ke dua kalinya saya baru diterima jadi PNS sebagai guru. Walaupun saya ditesnya di Lingkungan Depdikbud Kabupaten Garut, Tapi saya ditempatkan di Kalimantan Barat tepatnya di SMP Negeri I Kayan Hilir Kabupaten Sintang Kalimantan Barat tahun 1997. Pada tahun 2002 di Kalimantan Barat saya mengajukan pindah ke Garut dan dikabulkan oleh Pemda Sintang dan SK Pindah saya keluar tepat bulan Nopember 2002 dan saya resmi pindah dilingkungan Pemda Garut tepatnya di Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, ditugaskan sebagai Guru di SMP Negeri I Wanaraja Kabupaten Garut sampai sekarang. Di SMP Negeri I Wanaraja saya diberi tugas tambahan untuk mengelola Laboratorium Komputer di samping mengajar Komputer, Internet dan Bahsa Inggris.